DARI sisi perawatan, sebenarnya tidak ada perbedaan yang terlalu jauh antara karburator konvensional dengan karburator vakum. Ini karena sebagian besar komponen yang ada pada model vakum tidak berbeda dengan model lama. Yang berbeda adalah adanya komponen membran dalam karburator vakum.
Bagian membran karet yang menyatu dengan skep ini harus selalu diperhatikan. Salah satu gejala membran karet tidak berfungsi lagi adalah saat putaran mesin rendah, tapi dapur pacu bereaksi normal. Namun begitu, jika putaran mesin dinaikkan pembakaran tidak sempurna dengan suara mesin ngeberebet atau nembak-nembak.
Membran ini harus dijaga jangan sampai sobek. Bila sobek, maka proses kevakuman yang seharusnya terjadi di ruang bakar akan terganggu. Tanpa kevakuman, skep dan main-jet tidak dapat terangkat.
Selain sobek, masalah lainnya yang biasa terjadi pada karburator vakum adalah ausnya ventilator atau jarum pelampung. Ini ditandai dengan tumpahnya bensin melalui selang pembuangan.
Penyetelan karburator vakum lebih mudah. Pasalnya, karburator itu hanya memiliki satu baut untuk melakukan penyetelan angin dan bensin. Tinggal mengulik baut ini maka besaran pasokan angin dan bahan bakar dapat disetel sekaligus.
Pada pemakaian normal antara 10.000 km hingga 30.000 km, karburator tidak bermasalah asal bensin tidak terkontaminasi dengan air. Membersihkan atau merawat karburator, sebenarnya bisa dilakukan sendiri. Tidak perlu mesti ke bengkel. Yang penting harus teliti saat membongkar dan memasangnya.
Sebelum karburator dibongkar, sebaiknya kran tangki bensin ditutup. Kemudian bensin di karburator dikuras dulu dengan cara mengendurkan baut penguras yang ada di bawah ruang pelampung.
Setelah bensin habis, lepas karburator dari dudukannya, dan bongkar bagian-bagian karburator. Periksa apakah baut pengatur udara, katup jarum pelampung, pelampung, jarum skepnya masih bagus kondisinya atau sudah aus.
Seandainya ada yang aus atau bocor, sebaiknya diganti dengan yang baru. Penting untuk diperhatikan yaitu semua lubang saluran karburator harus bersih, tidak boleh ada yang tersumbat. Apabila ada lubang yang mampat, semprot menggunakan bantuan kompresor atau pompa tangan.
Setelah itu perhatikan saringan udara. Saringan ini berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke karburator. Sebab karburator terdiri dari saluran-saluran kecil yang tidak boleh kena kotoran. Kalau lubang-lubang tersumbat kotoran, kerja karburator akan terganggu. Untuk itulah gunanya saringan.
Saat membersihkan saringan udara, harus dilihat dulu jenis saringan yang dipakai di motor. Saringan udara dari bahan kertas tidak boleh dicuci. Cukup disemprot dengan kompresor atau pompa. Arah penyemprotannya harus dari dalam ke luar agar kotoran-kotoran bisa terangkat.
Untuk saringan yang memakai busa, sebaiknya elemen direndam solar dan dicuci hingga bersih. Setelah itu, diremas dan direndam lagi dengan oli. Untuk mengeringkan oli, elemen jangan dipelintir cukup diremas. Setelah menempuh jarak 5.000 km sebaiknya elemen ini diganti dengan yang baru
Category
- 50 Liter untuk 1000 Kilometer (1)
- abs (2)
- aki (1)
- Common Rail (1)
- EFI (2)
- ETCS-i (1)
- GOA Body (1)
- HID Auto leveling (1)
- karburator (5)
- Mobil hybrid (2)
- mobil konsep (6)
- oli (1)
- pengapian (1)
- pompa bensin (1)
- Power Steering (1)
- SRS (Supplement Restraint System) Airbag (1)
- Teknologi Active Noise Control Lengkapi Mobil Hybrid (1)
- tenaga (1)
- transmisi (2)
- VVT-i (1)
Daftar Blog saya(WEB bukan)
Selasa, 01 Juli 2008
nih ada lagi
Diposting oleh all_fun di 01.24
Label: karburator
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar